Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru (Silabus, Panduan Pembelajaran dan Penilaian Mata Pelajaran) dan
murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.
Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara
bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika
implementasi dimulai untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas
tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan
dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.
Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan terhadap tata
kelola di tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum
2013 pun akan berubah. Sebagai misal, administrasi buku raport. Tentu
karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku
raport pun harus berubah.
Intinya jangan sekali-kali persoalan
implementasi kurikulum dihadapkan pada stigma persoalan yang
kemungkinan akan menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan.
Padahal kita sepakat, perubahan itu sesuatu yang niscaya harus dihadapi
mana kala kita ingin terus maju dan berkembang. Bukankah melalui
perubahan kurikulum ini sesungguhnya kita ingin membeli masa depan anak
didik kita dengan harga sekarang.
Sumber :http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-4